🌙 Muharram: Tahun Baru Jiwa yang Ingin Pulang

 

🌙 Muharram: Tahun Baru Jiwa yang Ingin Pulang

Sajak Sufi tentang Awal Hijrah dan Tujuh Cahaya Muharram

Tahun tak hanya berganti di langit,
tetapi juga seharusnya di hati.
Saat bumi mencatat angka baru,
langit menantikan hamba-hamba
yang ingin berubah, bukan sekadar berjalan.


Inilah Muharram…
Bulan sunyi yang disucikan,
bulan awal bagi mereka yang ingin hijrah,
dari gelap diri menuju cahaya Ilahi.


🌟 1. Bulan yang Allah Sucikan

"Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Allah adalah dua belas... di antaranya ada empat bulan yang suci." (QS. At-Taubah: 36)
Dan Muharram adalah yang pertama,
yang dijaga para malaikat dengan lembutnya rahmat.


🌟 2. Bulan Allah (Syahrullah)

Muharram disebut Syahrullah – Bulan Allah.
Adakah kehormatan yang lebih tinggi?
Ketika sebuah waktu diberi nama-Nya,
maka waktu itu pun menjadi pintu rahmat dan pengampunan.


🌟 3. Puasa Terbaik Setelah Ramadan

Sabda Nabi:

“Puasa paling utama setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, Muharram.” (HR. Muslim)
Maka berpuasalah, wahai ruh,
karena lapar tubuh bisa menumbuhkan kenyang jiwa.


🌟 4. Hari Asyura: Hari Penyelamatan dan Ampunan

Di hari Asyura,
Musa diselamatkan dari Firaun,
dan setiap jiwa yang berserah
akan diselamatkan dari kedegilan dunia.

Puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu. (HR. Muslim)


🌟 5. Doa-doa yang Mustajab

Di bulan ini,
doa naik lebih cepat dari keluhan,
karena Muharram adalah ladang rindu
bagi hamba yang ingin kembali.


🌟 6. Awal Hijrah dan Awal Sejarah Baru

Muharram membuka sejarah baru,
bukan untuk Nabi—tapi untuk kita.
Karena hijrah bukan peristiwa lalu,
tapi perjalanan yang harus kita ulang dalam batin:
dari nafsu menuju nur.


🌟 7. Ladang Taubat yang Terbuka Lebar

Barang siapa memulai tahun ini dengan istighfar,
maka rahmat Allah mendahuluinya.
Bulan ini adalah waktu bagi yang lelah,
untuk kembali dipeluk oleh ampunan yang tak bersyarat.


🕯️ Penutup

Wahai tahun yang baru,
aku datang bukan dengan rencana dunia,
tapi dengan hati yang ingin lebih bersih.
Bukan hanya lebih sibuk,
tapi lebih sujud.
Bukan hanya lebih kaya,
tapi lebih cukup dengan cinta Allah.

Comments

Popular posts from this blog

EVALUASI PERKEMBANGAN MAJOR PROJECT KORPORASI PETANI TAHUN 2020

Sajak Sufi Sunda: “Leumpang Dina Kalurugan Cahaya”