Delapan Pintu Amanah
"Delapan Pintu Amanah"
(Tadabbur QS. At-Taubah: 60)
Di jalan sunyi malam bersujud,
Ada titipan harta yang harus terwujud.
Bukan untuk disimpan dalam gudang megah,
Tapi dibagikan, sesuai titah.
Bukan milik sendiri segunung emas,
Allah telah menetapkan batas.
Zakat bukan sekadar angka,
Ia jembatan, bukan sekat semata.
Untuk fakir, yang lapar mengeringkan lidah,
Yang mengais harap di sela reruntuhan sedekah.
Untuk miskin, yang diam menahan malu,
Yang sembunyikan luka di balik senyum palsu.
Amil, para penjaga amanah suci,
Menyalurkan berkah tanpa letih hati.
Muallaf, yang baru kenal cahaya,
Dipapah lembut ke jalan bahagia.
Budak-budak, yang terbelenggu dunia,
Zakat jadi kunci bebas merdeka.
Orang berutang, tak lagi sendirian,
Tersentuh rahmat dalam keputusasaan.
Fi sabilillah, para pejuang di garis depan,
Menjaga kalimat-Nya tetap menjulang di awan.
Ibnu sabil, musafir yang kehilangan arah,
Zakat menyapa, menjadi rumah di tanah gersang dan basah.
Wahai insan, ini bukan pilihan suka-suka,
Tapi hukum dari Langit yang Mahabijaksana.
Agar harta tak jadi benalu,
Melainkan jembatan menuju ridha yang satu.
Comments
Post a Comment