🕯️ Istighfar: Jalan Sunyi Menuju Pelukan-Nya

 

🕯️ Istighfar: Jalan Sunyi Menuju Pelukan-Nya

Berdasarkan Tadabbur Al-Qur’an dan Hadis Nabi

Aku datang bukan dengan pahala,
tapi dengan beban yang menggigil di pundakku.
Aku mengetuk pintu-Mu, ya Allah,
dengan satu kata yang Engkau ajarkan sendiri:
“Astaghfirullah...”


Di dalam kata itu,
terdapat air mata Adam yang turun ke bumi,
terdapat kerendahan Musa di lembah suci,
terdapat bisikan Muhammad ﷺ
yang memohon ampun seratus kali sehari—
padahal beliau telah dijamin surga.

"Sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi siapa yang bertaubat, beriman, dan beramal shalih, kemudian tetap di jalan yang lurus."
(QS. Thaha: 82)


Istighfar bukan hanya lafadz,
ia adalah tangisan yang tak terdengar,
rasa malu yang tak terlihat,
dan pengakuan paling jujur antara hamba dan Tuhannya.

Nabi bersabda:
"Barang siapa memperbanyak istighfar,
Allah akan menjadikan jalan keluar dari setiap kesempitan,
dan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka."

(HR. Ahmad)


Ya Allah...
bukan banyaknya dosaku yang membuatku takut,
tapi sedikitnya aku menangisi dosa itu.

Bukan dalamnya jurang maksiat yang kupijak,
tapi keringnya airmata saat menyebut nama-Mu.


Maka aku datang hari ini,
tanpa dalih, tanpa pembenaran.
Hanya dengan satu harap:
bahwa Engkau masih mau menerima pengakuanku yang terlambat.


🌌 Penutup

“Ampuni aku ya Allah,
sebelum malam terakhirku tiba,
dan jasadku terbaring
tanpa bisa lagi mengucap:
Astaghfirullah…

Comments

Popular posts from this blog

EVALUASI PERKEMBANGAN MAJOR PROJECT KORPORASI PETANI TAHUN 2020

Sajak Sufi Sunda: “Leumpang Dina Kalurugan Cahaya”