MERUBAH KEMUNGKARAN

 MERUBAH KEMUNGKARAN


Di lorong waktu yang sunyi,

terdengar seruan langit nan suci:

"Barangsiapa di antaramu melihat mungkar"

Jangan diam — jangan gentar.


Dengan tangan, genggam kebenaran!

Tumbangkan batil, tegakkan iman.

Jika lemah tak mampu gerak,

Biarlah lidah jadi tombak.


Ucapkan benar meski getir,

Meski pedang fitnah mengintip batin.

Karena diam di tengah mungkar,

Adalah luka bagi nur yang sadar.


Jika mulut terkunci dan tangan terbelenggu,

Biarlah hati bersaksi dan merindu.

Pada dunia yang menanti cahaya,

Pada iman yang nyaris sirna.


Itulah iman… yang paling lemah,

Namun tetap menolak gelap dan resah.

Karena lebih baik hati yang menolak,

Daripada jiwa yang diam dan menolak bangkit.


Wahai jiwa yang mengembara,

Jangan padam walau nyala tinggal bara.

Katakan mungkar itu salah!

Walau dengan lirih — walau dengan darah.


Bismillah, mari kita mulai…

Dengan tangan, lisan, dan nurani.

Karena Rasul bersabda, bukan untuk disimpan,

Tapi untuk ditanam — dan dijadikan pedoman.


Comments

Popular posts from this blog

EVALUASI PERKEMBANGAN MAJOR PROJECT KORPORASI PETANI TAHUN 2020

Sajak Sufi Sunda: “Leumpang Dina Kalurugan Cahaya”