🌌 Sajak Sufi: "Antara Celaka dan Bahagia" (Tadabbur QS. Hud: 105 dan 108)
🌌 Sajak Sufi: "Antara Celaka dan Bahagia"
(Tadabbur QS. Hud: 105 dan 108)
Pada hari itu,
lidah-lidah dibungkam oleh Cahaya,
tiada satu pun bicara
kecuali yang diizinkan oleh-Nya,
yang jujur pada nurani,
yang bersih dari dusta dunia.
Di hadapan Arsy,
tiap amal menjadi suara,
tiap niat menjadi saksi,
tiap diam menjadi getar:
apakah engkau celaka,
atau bahagia?
Wahai jiwa yang terlelap,
jangan tunggu waktu dibisukan,
karena saat itu
kebenaran tak lagi bisa disembunyikan.
Celaka itu bukan bara yang menyala,
tapi ruh yang menyesal
di dalam sesak
yang tak kunjung reda,
di sanalah suara mereka hanya
teriakan dan napas yang tertahan —
karena cinta yang ditolak,
karena dzikir yang dilupakan.
Namun bahagia,
adalah ruh yang pulang
dalam pelukan kekasihnya,
di taman abadi yang tak pernah layu,
bersama Tuhan yang tak pernah pergi,
dalam damai yang tak bisa diucap.
Wahai peziarah,
jadilah engkau bagian dari mereka
yang bahagia bukan karena dunia,
tetapi karena Tuhan ridha,
karena hidupmu adalah shalat,
dan matimu adalah pertemuan.
Comments
Post a Comment